Sebuah Refleksi
February 26, 2020
“Prinsip manusia modern adalah menempatkan dirinya sebagai subjek”
Itulah salah satu hal yang saya ingat
setelah mendengar Ngaji MJS Podcast dalam
tema “Humanisme”. Sebelumnya saya tidak punya ekspektasi apapun sebelum mendengar
podcast ini dan setelah mendengarkan ternyata topiknya sangat menarik.
Ngaji MJS Podcast merupakan salah
satu podcast dengan topik Filsafat yang dijelaskan oleh Bapak Faiz Fahrudin,
dosen UINSUKA. Sore tadi saya mendengarkan tema Humanisme.Tema ini diawali dengan
penjelasan beliau mengenai peradaban modern yang nantinya berkaitan dengan
Humanisme.
Btw, sebenarnya saya bingung ini mau
nulis darimana saking menariknya topik tadi. Saya sendiri mendengarkan podcast
sambil refleksi diri “Apakah saya sudah menjadi manusia modern?”, hehe.
Meskipun saat ini peradaban telah
modern namun orientasinya adalah pemikiran manusia itu sendiri. Okelah kita
semua punya alat-alat modern tapi jika pemikiran kita belum modern berarti ya ya
apa ya XD.
Ada banyak sekali ciri-ciri manusia
modern yang dipaparkan oleh Bapak Faiz dan beberapa diantaranya akan saya
rangkum disini.
Pertama, mandiri. Manusia modern
identik dengan kemandiriannya. Mereka bebas melakukan apapun yang dia inginkan
dan cita-citakan. So, mereka punya otoritas atas diri mereka sendiri. Nah, ini
saya juga refleksi apakah yang saya lakukan atas dasar kemauan saya sendiri
atau orang lain. Kalau yang kita lakukan atas dasar diri kita pastinya kita
mesti bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan.
Kedua, mau berkembang. Manusia
modern tidak akan stag atau jalan di tempat tetapi mereka mau berkembang.
Berkembang ini juga berkaitan dengan mau menerima kritik atau saran dari orang
lain. Mereka juga tidak cepat berpuas diri dari apa yang mereka peroleh,
termasuk mengenai pemikiran atau pandangan mereka terhadap suatu hal. So,
pemikiran mereka terus berkembang alias bisa berubah seiring berjalannya waktu.
Ketiga, sadar pentingnya waktu. Nah,
ini nih yang juga tak kalah penting. Kita tidak bisa membeli waktu dan waktu
juga tidak akan pernah kembali. Manusia modern sangat menghargai waktu sehingga
sebisa mungkin mereka akan terus produktif.
Prinsip utama manusia modern adalah
menempatkan mereka sebagai subjek, bukan objek. Inilah yang menurut saya
menjadi benang merah. Kita sering sekali menempatkan diri kita sebagai objek.
Kita lebih suka ngikut dan nurut sesuai perintah padahal kita punya otoritas terhadap
diri sendiri (dalam konteks tertentu).
Coba kita pikirkan kembali dan ayo
kita refleksikan bersama, terutama dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah
kita lebih banyak menjadi subjek atau objek?
1 komentar
Hohohi🙂
ReplyDelete