Hai guys, kali ini saya akan mereview
kembali lanjutan dari materi sebelumnya pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
So, berikut reviewnya.
Organisasi Bimbingan Konseling
Organisasi Bimbingan Konseling di
setiap sekolah tidaklah sama. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor seperti
kurangnya guru sehingga disesuaikan dengan kondisi sekolah. Namun demikian,
struktur organisasi dari sebuah lembaga pendidikan memiliki beberapa hal yang
sangat diperhatikan yaitu sebagai berikut.
Menyeluruh, artinya semua komponen yang
terlibat dalam lembaga atau satuan pendidikan berperan dalam mengoptimalkan
bimbingan dan konseling
Sederhana, artinya sebuah keputusan
yang diambil tidak memakan waktu yang lama. Keputusan diambil dengan cepat dan
tepat agar pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar
tanpa terfokus dengan urusan birokrasi yang terkadang rumit.
Luwes dan Terbuka, artinya menerima
segala masukan dan saran agar terwujudnya pengembangan yang nantinya bermanfaat
bagi pelaksanaan organisasi.
Jaminan Kerjasama, artinya semua unsur
yang terlibat dalam organisasi saling bekerjsama dan berkoordinasi agar
terwujudnnya keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.
Jaminan terlaksananya perencaaan,
penilaian dan tindak lanjut. Hal ini dilakukan agar perencanaan maupun
pelaksanaan yang berkualitas dapat terus berlanjut.
Tugas Guru dalam Pelayanan Bimbingan Konseling
Pelaksana layanan bimbingan dan
konseling bukan hanya dilakukan oleh guru BK tapi kerjasama semua pihak agar
proses bimbingan dan konseling dapat berjalan lancar. Guru sendiri memiliki
berbagai peran. Pertama, guru sebagai pendidik. Peran ini dilakukan guru untuk
mengetahui bakat, minat, potensi kebutuhan peserta didik. Kedua, guru sebagai
pembimbing. Guru sebagai pembimbing dilakukan dengan membantu peserta didik
dalam menyelesaikan masalahnya. Ketiga, guru sebagai informan. Guru sebagai
informan dilakukan dengan menganalisa keadaan atau kondisi peserta didik saat
di kelas maupun pembelajaran sehingga guru dapat berinovasi agar proses belajar
lebih menyenangkan. Keempat, guru sebagai pembantu guru BK. Dalam hal ini, guru
senantiasa menjadi partisipan saat proses bimbingan dan konseling dengan
membantu pelaksanaannya.
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling di Sekolah
Mekanisme ini dilakukan dengan berbagai
pihak seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, dll. Pertama, guru mata
pelajaran. Guru ini akan membantu proses data peserta didik seperti nilai
belajar, hasil observasi, sikap dan data pendukung lain. Kedua, wali kelas.
Wali kelas adalah orang tua peserta didik saat di sekolah. Dalam hal ini, wali
kelas juga ikut serta membantu melengkapi data dari guru mata pelajaran.
Ketiga, guru pembimbing atau BK. Guru BK memberikan informasi mengenai catatan
konseling yang telah dilakukan, data siswa yanng sebelumnya diperoleh dari guru
mata pelajaran dan wali kelas. Guru Bk biasanya memiliki catatan dan jurnal
khusus. Keempat, kepala sekolah. Kepala sekolah bertanggungjawab atas
keterlaksanaan layanan bimbingan dan konseling sehingga kepala sekolah akan
mengawasi dan hendaknya mengetahui laporan maupun perkembangan dari layanan
bimbingan dan konseling di sekolah.
Oka sekian dulu, sampai ketemu di postingan berikutnya :)
Cerita
0 komentar:
Post a Comment