“Wah, uang darimana coba?”
Itulah pertanyaan yang super mumet
sewaktu ada keadaan darurat awal 2020. Jadi waktu itu pertama kalinya laptop
aku rusak dan mesti ganti sesuatu dengan biaya 1 jutaan lebih. Pusing sudahhh
karena posisi lagi libur dan tabungan aku baru sedikit, hiks.
Berawal dari sinilah sepertinya aku
mesti belajar lebih giat lagi terutama mengenai finansial, bagaimana mengatur
uang dan cara menabung.
Btw, aku sendiri termasuk orang yang
kurang suka diatur (wkwk) sampai masalah keuangan ya aku sendiri yang mengatur
terutama saat kuliah ini. Hal pertama yang aku lakuin adalah memiliki buku
rekening.
Pertama kalinya aku buka rekening ya di
Bank BRI dengan produk BRI Tabunganku.
Kenapa pilih BRI?
Karena BRI mudah
dijangkau, familiar dan deket rumah dibandingkan bank yang lain.
Trus kenapa
BRI Tabunganku?
Karena kalau Tabunganku itu nggak ada biaya admin jadi uangku
aman, gak kepotong, heeh dasyar!
Emang sih itu awal-awal belajar
mengatur keuangan tapi tujuan utamaku waktu itu cuman pengen nyimen uang gitu
aja jadi pakek BRI Tabunganku. Aku juga belum terlalu paham soal perbankan
begini.
FYI, kalau BRI Tabunganku ini
fasilitasnya dapat buku tabungan dan tidak ada biaya admin akan tetapi tidak
ada ATM. Amanlah buat temen-temen yang pengen nabung buat jangka panjang karena
kalau mau tarik tunai ya mesti ke bank karena tidak ada ATM, HAHA.
Itu waktu awal-awal kuliah dan sampai
semester 4-an aku masih pakai BRI Tabunganku. Barulah awal semester 5 ini aku
mulai berani mencoba buat buka rekening baru BRI Simpedes karena aku punya
online shop @nikubuku jadi mesti transaksi berkali-kali.
So, mesti punya BRI
Mobile Banking. Nah, ini nih mulai sedikit melek-melek soal finansial.
Lah, kan aku sudah punya rekening
bisnis tapi aku belum punya rekening pribadi alhasil aku buat lagi. Mulai paham
juga nih, hehe. Jadi aku punya 3 pos alokasi dana yaitu Tabungan, Bisnis dan
Kebutuhan sehari-hari.
Rekening kebutuhan sehari-hari ini aku
pakai BRI Simpedes sama kayak yang Bisnis karena ini juga buat transaksi dan
ada ATM-nya.
Nah, kalau BRI Simpedes ini ada buku tabungan dan ATM tapi ada
biaya admin, hehe. Lagi-lagi pilih BRI karena familiar, dekat dari rumah dan
dimana-mana ada ATM BRI XD.
Sejauh aku menjadi nasabah BRI ini ya
aman-aman aja karena poin utama aku sebenarnya di BRI Mobile Banking ini jadi
enak buat top up atau belanja online XD. Ini nih mulainya aku sering
belanja online wkwkw.
Sampai ke awal semester 6 aku juga belajar
soal investasi tapi kebanyakan orang tua ya larinya ke emas. Punya uang trus
diminta beliin emas gitu. Yo yawes, aku waktu itu punya sedikit celengan hasil
kerja trus tak belikan emas XD.
Ternyata ya cukup ampuh, males ngejualnya XD.
Selain itu, di awal semester 7 ini aku
juga mulai belajar soal dana darurat jadi ya seperti namanya dimana dana ini
buat hal-hal yang darurat aja. Dengan demikian alokasi dana aku bagi jadi 4
yaitu tabungan, bisnis, sehari-hari dan dana darurat.
Di samping itu aku juga punya
celengan koin. Kalau ada koin di rumah pokoknya masukkin ke celengan, hehe.
Trus dana darurat di kasih ke bank apa?
Nah, aku sendiri sebenernya punya bank
ideal yang aku pengenin yaitu ada ATM tapi gak ada biaya admin wkwkw. Aku baru
nemuin nih awal semester 7 waktu baca di Quora.
Auto dong, aku buka rekening di
Bank Mandiri Syariah via online. Ternyata ini, salah satu bank yang punya
fasilitas ATM buat nasabah tanpa ada biaya admin. Baru tahu juga nih aku wkwk.
Tulisan selanjutnya aku share
pengalaman aku buka rekening online di Bank Mandiri Syariah. Tapi sebelumnya
kau ceritain dulu soal melek finansial ini emang penting banget.
Aku sendiri juga masih belajar sih
karena pendapatan aku emang gak seberapa tapi sebisa mungkin dialokasikan ke
pos-pos yang kita buat seperti bisnis, investasi (bisa emas), tabungan begitu.
Biar kita tahu uang kita larinya kemana.
Pernah juga sih aku nyatet pengeluaran dan
pendapatan pakek manual tapi ternyata kurang efektif, kok masih males.
So, aku
masih coba-coba pakai aplikasi buat mencatat keuangan. Kalau kamu punya
rekomendasi aplikasi bisa tulis di kolom komentarnya, hehe
#samasamabelajar
Cerita
0 komentar:
Post a Comment