Saya
jadi ingat setahun yang lalu dimana saya belum bisa mengikuti kegiatan SKPP (Sekolah
Kader Pengawas Partisipatif) di Kantor Bawaslu Magetan, saya juga belum bisa
mengikuti Relawan Demokrasi karena sangat berbenturan dengan jadwal kuliah dan
pp rumah sampek kantor juga lumayan. Pun kalau PP darii kampus nyampek kantor,
wkwk.
Itu dulu
sih tahun 2019 tapi alhamdulillah tahun 2020 ini saya punya kesempatan untuk
mengikuti SKPP meskipun diselenggarakan secara daring. Jadi namanya adalah
SKPP-Daring.
Sekilas
informasi mengenai SKPP (Sekolah Kader Pengawas Partisipatif) merupakan gerakan
bersama antara Bawaslu dengan masyarakat untuk menciptakan proses Pemilu yang
berintegritas. Bawaslu sendiri menyediakan layanan pendidikan, di sisi
masyarakat, pemilih berinisiatif untuk turut berpartisipasi mengawasi
penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada.
Awalnya
saya mendapat informasi SKPP dari instagram kemudian saya pun daftar melalui
link yang menuju google form.
Sempat
ragu karena waktu membutuhkan waktu yang lama sekitar 3 bulan mulai April, Mei
dan Juni.
Hasilnya
saya tetep ikutan, wkwk.
Hal
pertama yang saya lakukan adalah daftar menjadi peserta melalui link yang
tersedia di website-nya Bawaslu. Pendaftaran ini secara online dengan mengisi
identitas dan menjawab pertanyaan. Setelah itu disubmit dan tinggal menunggu
seleksi peserta. Pengumuman peserta pada akhir bulan April.
Alhamdulillahnya
saya lolos seleksi sehingga bisa lanjut ke tahap berikutnya yakni mengikuti
kegiatan SKPP-Daring.
Tahap
kedua yakni setiap peserta wajib mengikuti Pembukaan SKPP-Daring wilayah Jawa
Timur yang nantinya ada presensi dan dicek oleh pihak Bawaslu Kabupaten. Saya
sendiri setelah lolos seleksi langsung dihubungi pihak Bawaslu Kabupaten lalu
dimasukkan dalam grup.
Tahap
ketiga yakni melakukan kegiatan SKPP-Daring. Saya tidak tahu persis bagaimana
SKPP yang tatap muka karena ini pertama kalinya saya mengikuti kegiatan SKPP,
secara daring pula.
Jadi
sistemnya pihak Bawaslu RI menggunakan platfrom berupa website untuk media pembelajaran.
Pertama saya mesti mengakses platform tersebut dengan password dan username kemudian
melihat materi berupa video dan ppt berbarcode, sehingga bisa didownload.
Setelah
melihat materi selanjutnya mengerjakan ujian yang disediakan di platform
tersebut. Disini kita diminta menuliskan hasil mater yang kita pahami dari
video tersebut. Kemudian kita submit dan nilai akan muncul secara otomatis.
Materi
ini ada banyak sekali, totalnya ada 9 topik dan subtopik ada sekitar 5. Luar byasalah,
hehe. Tapi ini bersifat fleksbile. Tidak ada waktu saat menjawab pertanyaan dan
tidak ada deadline tiap topik sehingga deadline secara keseluruhan.
Topiknya
apa aja mbak?
Topiknya
banyak terutama informasi mengenai Bawaslu, Pemilu dan Pilkada.
Setelah
memahami materi dan mengerjakan ujian maka selanjutnya adalah mengikuti ujian
daring. Ujian ini dilakukan tiap kabupaten tapi sesuai kondisional total
pesertanya. Seingat saya kemarin Peserta dari Magetan bersamaan dengan peserta
SKPP dari Surabaya.
Diskusi
melalui media zoom ini cukup lama, sekitar 4 jam-an dan tiap awal dan akhir
juga ada bukti screenshoot mengikuti diskusi. Selanjutnya adalah mengikuti
ujian akhir.
Duh,
ngeri memang ada ujian akhirnya jugaa dan platform skpp sendiri juga kayak
kumpulan materi, nilai, tugas dan raportnya juga digital disitu.
Akhirnya,
tanggal 3 Juli kemarin diumumkan peserta yang lulus SKPP Daring 2020.
Btw,
dari pihak Bawaslu memberikan dukungan berupa pulsa 20rb/bulan sebagai ganti
kuota dan sekarang ini nih saya lagi nungguin sertifikatnya SKPP-Daring kayak
apa, kok penasaran ya hehe.
Sejak
Juli sampek September ini belum nyampek, hiks.
Pengalaman
0 komentar:
Post a Comment