![]() |
Foto oleh Ashley Batz di Unsplash |
Empat
bulan terakhir saya seperti orang yang bingung karena perkuliahan dan
kepengurusan organisasi telah selesai. Job les privat saya juga libur sejenak setelah
adanya PTS. Dengan demikian saya ya hanya di rumah saja. Hdehhh,
Saat
itulah saya merasa kalau “saya mau apa ya”., kok kayak orang ling lung dan
nggak tahu mau ngapain. Kemudian muncul pertanyaa besok mau ngapain dan ya apaaalagi setelah ini?
Gabut,
tidak tahu mau ngapain, tidak terlintas apapun di pikiran, kosong, dan rasanya
aneh gitu. Rasanya beda banget dengan saya yang dulu.
Beberapa
tahun sebelumnya saya memang cukup aktif di berbagai organisasi. Hal inilah
yang membuat saya terus berpacu dan mendapatkan tantangan baru. Kegiatan
berorganisasi ini kurang lebih 5 tahun saya lakukan dengan beralih organisasi.
Benar-benar
totalitas. Meskipun kadang capek, pengen
berhenti aja tapi akhirnya saya bisa menyelesaikan tugas dan tahun kemarin
sudah demisioner. Dengan demikian, amanah ini telah selesai.
Berkaitan
dengan kuliah ya pasti saja ada tantangannya. Mulai membuat artikel, karya
ilmiah, laporan yang kadang dikerjakan sampek begadang tapi itu tetap kita
lakukan karena memang sebuah kewajiban.
Semua
kemudian berubah dan saya merasa kalau diri saya jadi aneh. Lawong
biasanya kuliah berlanjut rapat, malam kadang ya rapat, di rumah ngerjain
proposal berlanjut mengerjakan tugas dan berlanjut lagi kuliah keesokan
harinya.
Sibuk
sekali ya, tapi dulu.
Dari
semuaaaaaa cerita diatas maka saya tarik kesimpulan kalau pada dasarnya kita
semua perlu yang namanya tantangan agar potensi yang ada pada diri kita itu bisa
terasah dan muncul.
Misalkan,
saat masuk organisasi secara sadar maupun tak sadar saya juga menantang diri
saya untuk mencoba hal baru, menghadapi orang lain dengan latar belakang
berbeda, melatih publik speaking saya yang kemudian juga sedikit-sedikit
melahirkan kemampuan.
Saat kuliah pun begitu, begadang sampek malem nyari jurnal kemudian mengartikannya dan ini cukup menantang karena saya harus memahami isi jurnal tersebut kemudian menjelaskan kembali. Belum lagi deadline-nya hanya beberapa hari. Secara gak langsung juga melatih saya untuk memahami isi jurnal dan melatih cara cepat mengidentifikasi unsur-unsurnya.
Kita memang perlu tantangan, terus mencoba dan terus belajar. Apapun
itu.
Setelah
saya merasa aneh dan tahu kalau saya butuh tantangan akhirnya saya langsung
membuat tantangan sekaligus resolusi saya di tahun 2021 ini. Btw, tidak akan
saya tuliskan disini, hehe.
Adanya tantangan ini membuat saya terus semangat dan sedikit-sedikit menambah kemampuan saya.
2 komentar
Hai Latifa, baca postingannya bikin saya tertantang juga nulis tema Minggu ini. Salam kenal ya 😁
ReplyDeleteHalo, salam kenal juga kak. Terima kasih sudah mampir hehe
Delete